Sunday 4 September 2016

Apa itu Jaringan Komputer beserta OSI Layer

Nama : Gde Angga Pratama Nugraha
NIM : 1504505013
Universitas/Fakultas/Jurusan : Udayana/Teknik/Teknologi Informasi
Mata Kuliah : Manajemen Jaringan dan Server
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama S.T, M.T

Pada Era Globalisasi ini Semua orang  sudah terbiasa dengan internet  seakan akan Internet adalah makanan mereka sehari-hari. Akan tetapi jika diberikan pertanyakan mengenai Jaringan Komputer beserta artinya mungkin tidak semua orang bisa menjawabnya dengan fasih dan lafal. Dari persoalan itulah seharusnya kita mengetahui lebih dalam mengenai apa itu internet  atau Jaringan Komputer mulai dari Konsep atau definisi dari jaringan computer itu sendiri dan syarat syarat terbentuknya jaringan komputer.

Definisi jaringan Komputer
Jaringan Komputer adalah  sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel , sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, Berbagi sumber daya, data, dan juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. (source Internet).
Syarat Terbentuknya Jaringan Komputer
Agar Jaringan Komputer dapat terbentuk dengan baik, maka dibuatkanlah Syarat terbentuknya Jaringan Komputer itu sendiri. Syarat tersebut dibagi menjadi 3 yaitu : 
  • Perangkat / Devices
Perangkat komputer tentunya harus ada jika kita ingin membentuk jaringan komputer. Perangkat ini dapat dikategorikan menjadi 2 jenis yakni perangkat “end devices” seperti pc, laptop, mobile phone, dll; dan perangkat yang bertugas menjadi penengah berbagai perangkat end devices atau yang disebut perangkat “intermediate devices”, contohnya router, switch, hub, dll.
  • Media Transmisi
Tanpa adanya media transmisi tentunya perangkat-perangkat yang kita punya tidak dapat terhubung. Umumnya media transmisi yang membentuk jaringan dapat dikategorikan menjadi 2 yakni kabel dan nirkabel.  Coaxial, UTP, STP, dan Fiber Optic adalah contoh media yang umum digunakan dari banyaknya media kabel yang ada, sedangkan Wi-Fi, Bluetooth, Microwave adalah media yang umum digunakan pada media nirkabel.
  • Layanan / Services
Komponen yang tak kalah pentingnya adalah layanan / services apa yang ingin kita kirimkan atau dapatkan dari terbentuknya jaringan komputer. Percuma saja jika perangkat komputer kita sudah terkoneksi, namun tak ada layanan lewat disitu. Layanan yang kita miliki biasanya dapat dibagi menjadi kategori data/dokumen, suara, dan visual.




Permodelan OSI Layer

Di dalam jaringan komputer, terdapat pemodelan secara hirarki untuk menggambarkan secara jelas tugas dari setiap lapisan pada jaringan komputer. Secara umum, pemodelan layer pada jaringan komputer memiliki dua buah medel utama. Kedua model utama tersebuat meliputi pemodelan layer OSI (Open System Interconnection) dan pemodelan layer TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Pemodelan layer TCP/IP kemudian terbagi atas pemodelan layer TCP/IP versi umum dan versi Forouzan.
 Pemodelan Layer OSI, merupakan pemodelan yang pertama kali digunakan di dalam jaringan komputer dan ditetapkan oleh ISO(International Standard Organization). Pemodelan layer ini menjadi pedoman di dalam jaringan komputer sejak awal jaringan komputer tercipta. Selain itu, pemodelan layer OSI juga masih tetap digunakan hingga saat ini, terutama konsep dasar diadalamnya. Secara konseptual terdapat tujuh buah layer didalamnya, diantaranya adalah :

1. Physical Layer
2. Data Link Layer
3. Network Layer
4. Transport Layer
5. Session Layer
6. Presentation Layer
7. Application Layer

Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya
Dari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu

1.      Physical Layer :
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel – kabelnya

2.      DataLinkLayer :           
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

3.      Network Layer :
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).

4.      Transport Layer :
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.

5.      Session Layer :
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.

6.      Presentation Layer :
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

7.      Application Layer :
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

Pemodelan Layer TCP/IP (versi umum), muncul sebagai akibat dari adanya beragam kekurangan pada pemodelan layer OSI serta pemodelan layer OSI mulai tidak relevan dengan perkembangan zaman, terutamanya aplikasi dan jaringan komputer itu sendiri. Pemodelan TCP/IP lebih simpel dan ringkas dengan hanya empat layer saja di dalamnya. Pemodelan layer TCP/IP menggunakan konsep paket protokol TCP/IP yang memiliki empat buah subprotokol di dalamnya, yang kemudian menjadi keempat layer pada pemodelan layer TCP/IP ini. Pemodelan layer TCP/IP memiliki 4 layer yang terdiri dari :

1.Link Layer (data link/Network Access)
 Merupakan layer terbawah pada pemodelan layer TCP/IP. Berfungsi untuk menjelaskan protocol yang digunakan pada tipologi jaringan, interface yang digunakan, flow control dan sebagainya.

2.Internet Layer
yaitu layer dilapis kedua (diatas Link Layer/Data Link) yang berfungsi untuk pergantian datagram pada jaringan. Layer ini menyediakan interface jaringan yang seragam, dengan menyembunyikan topologi yang digunakan.


3.Transport Layer
      yaitu layer di lapis ketiga (di atas Internet Layer) yang berfungsi untuk menyediakan konektivitas antarproses (end to end service), chanel pergantian data untuk aplikasi, dengan menggunakann protocol TCP (untuk connection oriented) dan UDP (untuk connectionless).

4. Application Layer
       yaitu layer di lapis teratas yang berfungsi untuk komunikasi data antar aplikasi dan komputer (peer). Beberapa protocol jaringan berjalan d layer ini, antara lain SMTP, HTTP, FTP.

Pemodelan Layer TCP/IP (versi Forouzan), pada versi ini terdapat penambahan satu layer di lapisan terbawah, yaitu physical layer. Nilai lebih yang dimiliki adalah dilibatkannya perangkat fisik sebagai sebuah layer tersendiri bernama physical layer.

Dalam versi ini memiliki 5 layer sebagai berikut :
1. Physical Layer
       merupakan lapisan terbawah dan berkaitan erat dengan koneksi wired(kabel) pada jaringan komputer.

2. Data Link Layer
       memiliki definisi dan fungsionalitas yang sama dengan Data Link pada pemodelan TCP/IP versi umum, yang telah dibahas di atas.

3. Network Layer
             memiliki fungsionalitas yang sama dengan versi umumnya yaitu merupakan layer terbawah pada pemodelan layer TCP/IP. Berfungsi untuk menjelaskan protokol yang digunakan pada tipologi jaringan, interface yang digunakan, flow control dan sebagainya.

4. Transport Layer
          memiliki fungsionalitas yang sama dengan versi umumnya yaitu, layer di lapis ketiga (di atas Internet Layer) yang berfungsi untuk menyediakan konektivitas antarproses (end to end service), chanel pergantian data untuk aplikasi, dengan menggunakann protocol TCP (untuk connection oriented) dan UDP (untuk connectionless).

5. Application Layer
           memiliki fungsionalitas yang sama dengan versi umumnya yaitu, layer di lapis teratas yang berfungsi untuk komunikasi data antar aplikasi dan komputer (peer). Beberapa protocol jaringan berjalan d layer ini, antara lain SMTP, HTTP, FTP.


Referensi Buku :

Eka Pratama, I Putu Agus.Handbook Jaringan Komputer, Informatika Bandung 2014

Read more

Sunday 27 March 2016

CARA MENGHILANGKAN KARANG GIGI SECARA ALAMI DAN MUDAH

Cara menghilangkan karang gigi secara alami – Plak dan karang gigi merupakan kotoran yang selalu menempel pada gigi dan sangat sulit untuk dihilangkan hanya dengan menggosok gigi. Pada dasarnya karang gigi merupakan akibat dari sisa makanan yang menempel pada gigi sehingga lama kelamaan menjadi kerak yang terus menempel erat pada gigi. Saat makan pastinya gigi akan menjadi kotor, akan ada kotoran yang menempel pada gigi dan menyebabkan gigi menjadi berkarang bila tidak segera di bersihkan. Masalahnya adalah kemalasan gosok gigi sebelum dan setelah tidur. Cara membersihkan karang gigi dan mencegahnya adalah dengan menggosok gigi secara rutin. Jika malas menggosok gigi maka sisa-sisa makanan dan kotoran yang ada pada gigi akan terus berkembang menjadi kerak. Oleh karenanya sikat gigi secara teratur sangatlah penting.




Gigi pada dasarnya memiliki banyak celah dimana sisa makanan bisa bersembunyi disana. Saat anda mengunyah makanan pasti ada sisa makanan yang tertinggal di mulut. Celah yang ada pada gigi sulit di jangkau oleh sikat gigi. Sebagian besar sikat gigi hanya akan bergerak di bagian depan gigi saja, namun tidak bisa mencapai celah terdalamnya. Yang bisa mencapai sampai ke celah terkecil dari gigi hanya air. Oleh karenanya ada obat kumur yang bisa lebih ampuh menghilangkan bekas makanan pada gigi. Kenyataannya memang demikian. Zat cair akan jauh lebih mudah menjangkau sela-sela gigi dan mengangkut sisa makanan yang masih menempel.
PENYEBAB KARANG GIGI

Sebelum membahas cara membersihkan karang gigi, ada baiknya anda tahu penyebab terjadinya plak dan karang gigi, yaitu antara lain :

  1. Tidak rutin menggosok gigi saat sebelum dan sesudah tidur. Selain itu kurang bersih menggosok gigi, sehingga sisa-sisa makan masih bersembunyi di sela-sela gigi.
  2. Terlalu sering makan-makanan yang manis. Jika anda menyukai makanan yang manis, maka beresiko menimbulkan karang gigi. Tidak perlu berlebihan mengkonsumsi kismis, cokelat, permen, kue tart dan makanan manis yang mudah lengket di gigi anda.
  3. Tidak rajin berkumur. Berkumur memang hal yang sepele namun sangat efektif untuk menghilangkan sisa-sisa makanan pada gigi. Biasakan berkumur setelah makan.
  4. Merokok. Kalau anda perokok berat, sudah pasti gigi anda penuh dengan karang gigi. Tembakau dan asap rokok dapat menyebabkan karang gigi dan gigi kekuningan 
Dengan adanya karang gigi maka akan memperburuk gigi anda, selain itu juga mampu memperburuk penampilan gigi anda apalagi jika sudah parah akan bisa membahayakan kesehatan gigi anda. Beberapa akibat adanya karang gigi yakni; Menimbulkan bau mulut tidak sedap; Penampilan gigi menjadi jelek dan kotor; Menimbulkan infeksi pada gusi dan beresiko menyebabkan gangguan pencernaan.

TIPS MEMBERSIHKAN DAN CARA MENGHILANGKAN KARANG GIGI SECARA ALAMI

Meski menjadi plak dan kerak di gigi dan sangat susah dihilangkan, namun tetap ada cara menghilangkan karang gigi secara alami, mari kita simak tips sehat berikut ini :

Gosok Gigi Secara Tepat dan Rutin
Gosoklah gigi secara merata dengan mengarahkan sikat gigi pada arah yang tepat. Yakni menggosokkannya ke bawah dan ke atas. Jangan lupa untuk menggosok bagian dalam gigi, permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah, dan bagian dalam lainnya secara merata. Yang pasti gosok gigi secara rutin pada saat sebelum tidur dan bangun tidur.

Menggunakan Kulit Jeruk
Cara menghilangkan karang gigi bisa juga dengan menggunakan kulit jeruk, yakni dengan menggosokkan kulit jeruk pada karang gigi secara berulang-ulang. Lakukan secara rutin agar mendapat hasil maksimal. Vitamin C yang terkandung padajeruk sangat bagus bagi gigi anda.

Mengkonsumsi Apel
Apel sangat baik untuk kesehatan gigi. Ternyata tak hanya bisa membuat gigi putih tetapi juga bisa menghilangkan karang gigi. Jika anda secara teratur mengkonsumsi buah-buahan kaya vitamin C, seperti apel, jambu biji, jeruk, strawberry, dsb, anda akan memilliki gigi yang sehat.

Rajin Berkumur Setelah Makan
Berkumur merupakan cara paling ampuh untuk mengikis karang gigi dan menghalau sisa makanan penyebab karang gigi. Akan sangat membantu jika mengkonsumsi obat kumur dimana sudah terdapat zat aktif penghilang karang gigi sehingga karang gigi akan lebih cepat hilang.

Mengunyah Buah dan Sayuran
Anda bisa membiasakan mengunyah buah apel, melon, wortel dan seledri. Mengunyah buah atau sayuran tersebut satu jam setelah makan dapat membersihkan gigi secara alami. Tidak hanya menghilangkan sisa makanan, tetapi juga karang gigi dan memperkuat gusi.

Tomat dan Strawberry
Anda bisa mengoleskan tomat atau srawberry pada gigi. Biarkan selama 5 menit. Bilas mulut dengan campuran air hangat dan baking soda. Ini membantu untuk menghilangkan karang gigi dan membunuh bakteri dalam mulut.

Mengunyah Biji Wijen:
Cara menghilangkan karang gigi alami dan sederhana adalah mengunyah biji wijen. Perlahan kunyahlah segenggam biji wijen selama 4-5 menit, tapi jangan menelan dan memakannya. Lalu sikat gigi anda menggunakan biji wijen yang anda kunyah tersebut. Biji wijen bertindak sebagai scrub alami membersihkan, memoles gigi dan membantu menghilangkan karang gigi.

Minum Air Putih.
Minumlah air yang secukupnya setelah setiap makan untuk mencuci keluar sisa makanan di mulut. Selain air putih, hindari rokok. Tembakau dapat mengakibatkan terkumpulnya karang gigi di bawah garis gusi.

Demikianlah beberapa cara menghilangkan karang gigi yang bisa anda praktekkan secara mudah di rumah. Jaga kesehatan mulut dan gigi anda karena jika terkena sakit gigi maka akan sangat merepotkan. Rutinlah melakukan perawatan dan jangan malas!
Read more

Thursday 10 March 2016

Mitos Tentang Amandel

Tonsilitis Akut atau “Penyakit Amandel”

Sebagian orang sering mengalami nyeri tenggorok, demam,  batuk dan pilek. Bila hal ini terjadi berulang terlalu sering makan sering menyertai gangguan  tonsilitis atau awam menyebut “penyakit amandel”. Mitos salah yang saat ini berkembang bahwa penyakit amandel disebabkan karena minum es, kena hujan, akibat cuaca, makan minyak atau goreng-gorengan, atau makan pedas. Mitos ini selama ini masih banyak diyakini oleh masyarakat awam bahkan sebagian klinisi atau dokter. Ternyata penyakit ini sering dialami oleh penderita alergi.

Mitos Salah tentang “Penyakit Amandel” Yang Masih Banyak Dianut

Selama ini banyak masyarakat awam menganggap bahwa penyakit tonsilitis disebabkan karena hal lain yang sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Mitos tidak benar tentang penyebab tonsiltis yang sering diungkapkan masyarakat bahkan oleh sebagian klinisi atau dokter :
  • MITOS : Tonsilitis atau penyakit amandel disebabkan karena Minum Es, Makan Minyak atau goreng-gorengan, Makan pedas atau makan yang mengandung  MSG   FAKTA : 70-% pada anak dan  90% pada dewasa penyebabnya adalah infeksi virus.  Pada anak 30% penyebabnya Streptokokus hemolitikus, sedangkan pada dewasa hanya sekitar 10%. Penularan penyakit ini melalu droplet infection (melalui udara saat kontak yang sakit bersin atau batuk), berjabat tangan, berciuman dan sebagainya).Minum es, makan pedas dan sebagainya  akan mungkin akan berpengaruh bila penderita sudah mengalami infeksi atau hanya memperberat bukan penyebab utama. Makanan penyebab alergi mungkin berpengaruh, tetapi bukan penyebab langsung. Bila pada penderita alergi makanan makan makanan tertentu penyebab alergi seperti coklat, ikan laut atau buah tertentu akan mengakibatkan manifestasi alergi meningkat (khususnya saluran cerna) . Keadaan ini akan membuat penderita daya tahan tubuhnya menurun sehingga akan mudah tertular virus atau bakteri yang mengakibatkan tonsilitis.
  • MITOS : Tonsilitis atau penyakit amandel harus diberi antibiotika. FAKTA :Pemberian antibiotika tidak dianjurkan karena penyebab tonsilitis sebagian besar karena virus. Pemberian antibiotika hanya diberikan bila dicurigai penyebab infeksinya adalah bakteri (yang paling sering streptokokus). Pada kenyataannya sebagian besar penderita tonsilitis mendapatkan pemberian antibiotika yang tidak perlu.
  • MITOS : Tonsilitis atau penyakit amandel harus dioperasi karena penyebab anak bodoh, karena kekurangan oksigen di otak. FAKTA : Indikasi operasi yang sebenarnya bukan klarena anak bodok dan sebagainya, tetapi ada indikasi khusus kapan anak harus dilakukan oprasi. (baca : Operasi Amandel (Tonsilektomi) : Kapan Harus Dilakukan dan Bahaya Komplikasi Operasi )
Tonsilitis Akut

Tonsilitis atau kalangan masyarakat awam menyebut dengan istilah penyakit Amandel.  Tonsillitis adalah infeksi (radang) tonsil (amandel) yang pada umumnya disebabkan oleh mikro-organisme (bakteri dan virus). Terbanyak dialami oleh anak usia 5-15 tahun. Tonsillitis, berdasarkan waktu berlangsungnya (lamanya) penyakit, terbagi menjadi 2, yakni Tonsilitis akut dan Tonsilitis kronis.
Dikategorikan Tonsilitis akut jika penyakit (keluhan) berlangsung kurang dari 3 minggu. Sedangkan Tonsilitis kronis jika infeksi terjadi 7 kali atau lebih dalam 1 tahun, atau 5 kali selama 2 tahun, atau 3 kali dalam 1 tahun secara berturutan selama 3 tahun. Adakalanya terdapat perbedaan penggolongan kategori Tonsilitis akut dan Tonsilitis kronis.
Penyebab
  • 70-% pada anak penyebabnya adalah infeksi virus, demikian pula  pada dewasa 90% penyebabnya juga virus.
  • Pada anak 30% penyebabnya Streptokokus hemolitikus, sedangkan pada dewasa hanya sekitar 10%. Jenis Streptokokus meliputi Streptokokus β hemolitikus, Streptokokus viridans dan Streptokokus piogenes. Bakteri penyebab tonsilitis akut lainnya meliputi Stafilokokus Sp., Pneumokokus, dan Hemofilus influenzae. Hemofilus influenzae menyebabkan tonsilitis akut supuratif.
Seringkali terjadi pada penderita Alergi.
Pada penderita alergi seringkali mengalami infeksi berulang karena bila alergi tidak dikendalikan akanmengakibatkan daya tahan tubuh menurun dan mudah terserang infekasi saluran naas khususnya tonsilitis atau amandel. Bila infeksi batuk, pilek atau demam seringkali berulang setiap bulan atau bahkan sebulan dua kali, maka akibat yang paling sering terjadi adalah tonsil membesar atau yang seringkali disebut amandel hingga mengganggu pernapasan dan gangguan tidur.
Pada banyak kasus, saat alergi dikendalikan maka daya tahan tubuh membaik sehingga resiko untuk terjadi infeksi saluran anapas atas baik berupa batuk, pilek, demam (infeksi tenggorok, tonsilitis dan sebagainya) akan semakin berkurang. Sebaliknya bila alergi sulit dikendalikan maka infeksi berulang akan seriung terjadi mengakibatkan salah satunya tonsil membesar (amandel), resiko sinuitis meningkat dan resiko otitis media juga meningkat. (baca : Tanda-Gejala Alergi pada anak dan dewasa)
Mekanisme Biologis Terjadinya Tonsilitis Akut
Tonsil dibungkus oleh suatu kapsul yang sebagian besar berada pada fosa tonsil yang terfiksasi oleh jaringan ikat longgar. Tonsil terdiri dari banyak jaringan limfoid yang disebut folikel. Setiap folikel memiliki kanal (saluran) yang ujungnya bermuara pada permukaan tonsil. Muara tersebut tampak oleh kita berupa lubang yang disebut kripta.
Saat folikel mengalami peradangan, tonsil akan membengkak dan membentuk eksudat yang akan mengalir dalam saluran (kanal) lalu keluar dan mengisi kripta yang terlihat sebagai kotoran putih atau bercak kuning. Kotoran ini disebut detritus. Detritus sendiri terdiri atas kumpulan leukosit polimorfonuklear, bakteri yang mati dan epitel tonsil yang terlepas. Tonsilitis akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis folikularis. Tonsilitis akut dengan detritus yang menyatu lalu membentuk kanal-kanal disebut tonsilitis lakunaris.
Detritus dapat melebar dan membentuk membran semu (pseudomembran) yang menutupi tonsil. Adanya pseudomembran ini menjadi alasan utama tonsilitis akut didiagnosa banding dengan angina Plaut Vincent, angina agranulositosis, tonsilitis difteri, dan scarlet fever.
GEJALA DAN TANDA
Keluhan yang dapat dialami penderita Tonsilllitis, antara lain:
  • Tengorokan terasa kering, atau rasa mengganjal di tenggorokan (leher)
  • Nyeri saat menelan (menelan ludah ataupun makanan dan minuman) sehingga menjadi malas makan.
  • Nyeri dapat menjalar ke sekitar leher dan telinga.
  • Demam, sakit kepala, kadang menggigil, lemas, nyeri otot.
  • Dapat disertai batuk, pilek, suara serak, mulut berbau, mual, kadang nyeri perut, pembesaran kelenjar getah bening (kelenjar limfe) di sekitar leher.
  • Adakalanya penderita tonsilitis (kronis) mendengkur saat tidur (terutama jika disertai pembesaran kelenjar adenoid (kelenjar yang berada di dinding bagian belakang antara tenggorokan dan rongga hidung).
  • Pada pemeriksaan, dijumpai pembesaran tonsil (amandel), berwarna merah, kadang dijumpai bercak putih (eksudat) pada permukaan tonsil, warna merah yang menandakan peradangan di sekitar tonsil dan tenggorokan.
Komplikasi Tonsilitis Akut
  • Meskipun jarang, tonsilitis akut dapat menimbulkan komplikasi lokal yaitu abses peritonsil, abses parafaring dan otitis media akut.
  • Komplikasi lain yang bersifat sistemik dapat timbul terutama oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus berupa sepsis dan infeksinya dapat tersebar ke organ lain seperti bronkus (bronkitis), ginjal (nefritis akut & glomerulonefritis akut), jantung (miokarditis & endokarditis), sendi (artritis) dan vaskuler (plebitis).
Terapi Tonsilitis Akut
  • Tonsilitis akut pada dasarnya termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri (self-limiting disease) terutama pada pasien dengan daya tahan tubuh yang baik.
  • Pasien dianjurkan istirahat dan makan makanan yang lunak.
  • Berikan pengobatan simtomatik berupa analgetik, antipiretik, dan obat kumur yang mengandung desinfektan.
  • Pemberian antibiotika tidak dianjurkan karena penyebab tonsilitis sebagian besar karena virus. Pemberian antibiotika hanya diberikan bila dicurigai penyebab infeksinya adalah bakteri (yang paling sering streptokokus). Pada kenyataannya sebagian besar penderita tonsilitis mendapatkan pemberian antibiotika yang tidak perlu.
Pencegahan
Tak ada cara khusus untuk mencegah infeksi tonsil (amandel). Secara umum disebutkan bahwa pencegahan ditujukan untuk mencegah tertularnya infeksi rongga mulut dan tenggorokan yang dapat memicu terjadinya infeksi tonsil. Namun setidaknya upaya yang dapat dilakukan adalah:
  • Mencuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebaran mikro-organisme yang dapat menimbulkan tonsilitis.
  • Menghindari kontak dengan penderita infeksi tanggorokan, setidaknya hingga 24 jam setelah penderita infeksi tenggorokan (yang disebabkan kuman) mendapatkan antibiotika.
Tonsilektomi adalah operasi pengangkatan tonsil/mandel/amandel. Operasi ini merupakan operasi THT-KL yang paling sering dilakukan pada anak-anak. Para ahli belum sepenuhnya sependapat tentang indikasi tentang tonsilektomi, namun sebagian besar membagi alasan (indikasi) tonsilektomi menjadi:  Indikasi absolut dan Indikasi relatif.
Tonsilektomi merupakan pembedahan yang paling banyak dan biasa dilakukan di bagian THT (Telinga, Hidung dan Teng-
gorok), oleh karena itu sering dianggap sebagai pembedahan kecil saja. Tetapi bagaimanapun juga, tonsilektomi adalah suatu pembedahan yang merupakan tindakan manipulasi yang dapat menimbulkan trauma dengan risiko kerusakan jaringan. Komplikasi mulai dari yang ringan bahkan sampai mengancam kematian atau gejala subyektif pada pasien berupa rasa nyeri pasca bedah dapat saja terjadi.
Read more

Wednesday 9 March 2016

Langkah Langkah Pembuatan Program Data Base


Tahap 1 : Koleksi dan analisa kebutuhan
           
Sebelum melakukan desain database, harus mengetahui dan menganalisa keinginan pemakai terhadap suatu database sedetail mungkin. Proses ini disebut koleksi dan analisa kebutuhan. Untuk menentukan kebutuhan, pertama kali harus
diidentifikasi bagian lain dari sistem informasi yang berhubungan dengan sistem database. Termasuk di dalamnya pemakai dan aplikasi baru dan yang sudah ada, kemudian
kebutuhan dikoleksi dan dianalisa. Aktifitas yang merupakan bagian dari tahap ini
adalah :                             
1. Area aplikasi mayor dan kelompok pemakai yang akan menggunakan database atau pekerjaan apa yang akan diakibatkan diidentifikasi.

2. Dokumen yang sudah ada yang berhubungan dengan aplikasi dipelajari dan
dianalisa. Dokumen lain seperti police manual, form, report dan diagram
organisasi di-review untuk menentukan apakah terdapat tambahan pada koleksi
kebutuhan dan spesifikasi proses.

3. Lingkungan operasi saat ini dan rencana penggunaan informasi dipelajari.
Termasuk di dalamnya analisa tipe transaksi dan frekuensi penggunaannya dan
aliran informasi dalam sistem. Karakteristik geografi seperti pemakai, transaksi
asli, tujuan pelaporan dipelajari. Data input dan output untuk transaksi ditentukan.

4. Penulisan respon untuk menentukan pertanyaan terkadang dikelompokkan dari
pemakai database potensial atau kelompok pemakai. Pertanyaan ini melibatkan
prioritas pemakai dan tempat yang penting untuk suatu aplikasi. Individu
dilakukan interview untuk menolong dalam memperoleh informasi yang
berharga dan setting prioritas.

Analisa kebutuhan dibawa ke user akhir atau pelanggan sistem database oleh
tim ahli analis kebutuhan. Kebutuhan awal lebih informal, tidak lengkap, tidak
konsisten dan sebagian tidak benar. Perlu pekerjaan yang lebih banyak untuk
mentransformasi kebutuhan awal ke aplikasi yang lebih spesifik yang dapat digunakan
oleh pengembangan sebagai langkah awal untuk menulis implementasi dan uji coba.

Untuk transformasi kebutuhan ke struktur yang lebih baik, teknik spesifikasi
kebutuhan digunakan. Misalnya OOA (object-oriented analysis) dan DFD (data flow diagram). Metode tersebut menggunakan teknik diagram untuk mengorganisasi dan
menampilkan kebutuhan proses informasi. Dokumentasi tambahan dalam bentuk teks,
tabel, grafik dan keputusan melengkapi diagram tersebut.

Tahap 2 : Desain Basis Data Konseptual

Tahap kedua dari perancangan database melibatkan dua aktifitas paralel.
Aktifitas pertama yaitu desain skema konseptual, menentukan kebutuhan data yang
dihasilkan pada tahap 1 dan menghasilkan skema database konseptual. Aktifitas
kedua, desain transaksi dan aplikasi, menentukan analisa aplikasi database pada tahap
1 dan menghasilkan spesifikasi level tinggi untuk aplikasi tersebut.

Tahap 2b : Desain Transaksi

Tujuan dari tahap 2b, dimana proses dilakukan paralel dengan tahap 2°, untuk
mendesain karaktersitik transaksi database yang diketahui (aplikasi) dengan cara
DBMS-independent. Jika suatu sistem database dirancang, perancang sadar beberapa
aplikasi yang diketahui (atau transaksi) yang akan dijalankan dalam database
diimplementasikan. Bagian terpenting dari perancangan database adalah menentukan
karakteristik fungsi transaksi tersebut sebelumnya dalam proses perancangan. Hal ini
menjamin skema database akan memasukan semua informasi yang dibutuhkan oleh
transaksi tersebut.

Tahap 3 : Pemilihan DBMS

Pemilihan DBMS berdasarkan beberapa faktor, beberapa hal teknis, ekonomi dan
kebijakan organisasi. Faktor teknis berhubungan dengan ketepatan DBMS yang dipilih.
Yang termasuk faktor teknis adalah tipe DBMS (relational, object-relational, object,
lainnya), struktur penyimpan dan akses path yang didukung DBMS, ketersediaan antar
muka pemakai dan pemrogram, tipe bahasa query tingkat tinggi, ketersediaan alat bantu
pengembangan, kemampuan berhubungan dengan DBMS lain melalui media standart,
pilihan arsitektur yang berhubungan dengan operator client-server dan lain sebagainya.
Faktor non teknis termasuk di dalamnya status finansial dan dukungan organisasi
terhadap vendor. Hal-hal yang harus dipertimbangkan secara ekonomi dan faktor
organisasi adalah :
1.      Software acquisiton cost : Merupakan harga ”up-front” dalam pembelian perangkat
lunak, termasuk pilihan bahasa, pilihan antar muka seperti form, menu dan antar
muka Web berbasis GUI, pilihan recovery/backup, metode akses khusus dan
dokumentasi. Versi DBMS yang tepat untuk sistem operasi harus dipilih.
Biasanya alat bantu pengembangan, alat bantu desain dan dukungan bahasa
tambahan tidak termasuk dalam harga dasar.

2.      Maintenance cost : Berhubungan dengan harga layanan pemeliharaan standart dari
vendor dan untuk menjaga versi DBMS tetap up to date.

3.      Hardware acquisition cost : perangkat keras baru mungkin diperlukan, seperti
memory, terminal, disk drive dan controller baru, atau penyimpan DBMS khusus.

4.      Database creation and conversion cost : Berhubungan dengan biaya pembuatan
sistem database dari konversi sistem yang sudah ada ke perangkat lunak DBMS
baru. Operasi sistem yang sudah ada dilakukan paralel dengaan sistem baru sampai
semua aplikasi diimplementasikan penuh dan diuji coba.

5.      Personal cost : Akuisisi perangkat lunak DBMS untuk pertama kali oleh organisasi
biasanya dilakukan dengan reorganisasi departemen data processing.

6.      Training cost : Karena DBMS biasanya berupa sistem komplek, personal harus
ditraining menggunakan dan memprogram DBMS. Training diperlukan pada
semua level, termasuk programming, pengembangan aplikasi dan administrasi
database.

7.      Operating cost : Biaya operasi lanjutan dari sistem database biasanya tidak
termasuk dalam evaluasi.

Keuntungan DBMS tidak mudah diukur dan dihitung. DBMS mempunyai
beberapa keuntungan dibandingkan sistem file, seperti mudah dalam penggunaan, konsolidasi informasi perusahaan yang lebih luas, ketersediaan data yang lebih luas, dan akses yang lebih cepat ke informan. Dengan akses berbasis Web, bagian data dapat dibuat akses global seperti pemakai luar. Keuntungan lainnya adalah mengurangi biaya pengembangan aplikasi, mengurangi redudancy data dan keamanan dan kontrol yang
lebih baik. Database sudah digunakan pada banyak organisasi, keputusan berpindah
dari aplikasi berbasis file ke database terpusat dikarenakan faktor-faktor berikut :
1.       Kompleksitas data : Relasi data menjadi lebih kompleks, memerlukan DBMS yang kuat.

2.       Sharing diantara aplikasi : Semakin besar sharing antar aplikasi, semakin banyak redundansi file dan lebih besar kebutuhan akan DBMS


3.       Perumbuhan dan perubahan data secara dinamis : Jika data berubah secara konstan, lebih mudah untuk melakukan perubahan dengan DBMS dibandingkan dengan sistem file.

4.       Frekuensi permintaan ad hoc data : Sistem file tidak cukup tepat untuk penampilan data ad hoc


5.       Voleme data dan kebutuhan untuk kontrol : Volume data yang besar dan kebutuhan mengontrol memerlukan DBMS

Beberapa faktor ekonomi dan organisasi yang berakibat pemilihan suatu DBMS:
1.       Organization-wide adoption of a certain philosopy : Biasanya merupakan factor dominan yang berakibat pada penerimaan model data (misalnya, relational versus obyek), vendor, metodologi pengembangan dan alat bantu (misalnya, penggunaan analisa berorientasi obyek dan alat bantu desain dan methodology dibutuhkan oleh semua aplikasi baru.

2.       Familiarity of personnel with the system : Jika staff programming dalam organisasi familiar dengan DBMS tertentu, dapat mengurangi biaya training dan
waktu pembelajaran.

3.       Availability of vendor service : ketersediaan asisten vendor dalam pemecahan permasalahan dengan sistem sangat penting, karena perubahan dari non-DBMS
ke lingkungan DBMS kebanyakan membutuhkan bantuan vendor pada awalnya.

Beberapa DBMS sekarang mempunyai versi yang berjalan pada beberapa konfigurasi perangkat keras / perangkat lunak (platform). Kebutuhan aplikasi untuk backup, recovery, performansi, integritas dan sekuriti harus juga dipertimbangkan. Beberapa DBMS sekarang dirancang sebagai solusi total untuk pemrosesan informasi dan manajemen sumber daya informasi yang diperlukan dalam organisasi. Kebanyakan vendor DBMS mengkombinasikan produk mereka dengan pilihan berikut :
• Editor teks dan browser
• Pembangkit laporan dan daftar utilitas
• Perangkat lunak komunikasi
• Entri data dan menampilkan form, layar, dan menu dengan pengeditan otomatis
• Alat bantu untuk mengakses World Wide Web
• Alat bantu merancang database grafis.

Tahap 4 : Pemetaan Model Data (Desain Database Logika)

Tahap berikutnya dari perancangan database adalah membuat skema konseptual dan skema eksernal damal model data dari DBMS terpilih dengan memetakan skema tersebut. Proses pemetaan dalam dua bentuk :
1.       System-independet mapping : Pada bentuk ini, pemetaan tidak mempertimbangkan karakteristik khusus datau kasus khusus yang diaplikasikan ke implementasi DBMS dari model data.

2.      Tailoring the schemas to aspecific DBMS : DBMS yang berbeda   mengimplementasikan model data dengan menggunakan pemodelah khusus.

Hasil dari tahap ini berupa pernyataan DDK dalam bahasa DBMS terpilih yang merupakan skema level konseptual dan eksternal dalam sistem basis data. Tetapi jika pernyataan DDL termasuk beberapa parameter rancangan fisik, spesifikasi DDL yang lengkap harus menuggu setelah tahap rancangan database fisik selesai. Beberapa alat bantu CASE (computer-assisted software engineering) otomatis dapat membangkitkan DDb untuk sistem komersial dari rancangan skema konseptual.

Tahap 5 : Desain Basis Data Fisik

Perancangan database fisik adalah proses memilih struktur penyimpan khusus dan mengakses path untuk file database untuk mendapatkan performansi yang baik pada aplikasi database. Setiap DBMS menawarkan berbagai pilihan organisasi file dan akses path. Termasuk di dalamnya berbagai tipe pengindeksan, clustering record yang berhubungan melalui pointer dan berbagai tipe hashing. Bila suatu DBMS dipilih, proses perancangan database fisik dibatasi pada struktur yang tepat utuk file database melalui pilihan yang  itawarkan DBMS. Kriteria berikut biasanya digunakan untuk menuntun pemilihan rancangan basis database fisik :
1.       Waktu respon : Merupakan waktu antara pengiriman transaksi database untuk eksekusi dan penerimaan respon.

2.       Utilitas ruang penyimpan : Merupakan jumlah ruang penyimpan yang digunakan file database dan struktur akses path pada disk, termasuk pengindeksan dan akses path lain.


3.      Transaction throughput : Merupakan jumlah transaksi rata-rata yang dapat diproses per metnin, merupakan parameter kritis dari sistem transaksi seperti
yang digunakan pada reservasi pesawat atau bank.

Tahap 6 : Implementasi Basis Data dan Tuning

Setelah rancangan logika dan fisik selesai, kita dapat mengimplementasikan sistem database. Hal ini merupakan tanggung jawab DBA bersama desainer database. Pernyataan dalam DDL (data definition language) termasuk SDL (storage definition language) dari DBMS terpilih dikompilasi dan digunakan untuk membuat skema database dan file database   (kosong). Database dapat kemudian dipopulasikan dengan data. Jika data diubah dari sistem komputerisasi sebelumnya, rutin konversi diperlukan untuk format kembali data untuk menyimpan ke database baru.
Transaksi database harus diimplementasikan dengan aplikasi yang dibuat programming berdasarkan spesifikasi konseptual dari transaksi dan kemudian menulis dan melakukan uji coba kode porgram dengan perintah DML. Jika transaksi siap dan data disimpan ke database, tahap rancangan dan implementasi selesai dan tahap operasi dari  sistem database dimulai.
Read more
Powered by Blogger.